[Lirik "Putih"]
[Part 1: Tiada]
[Sung by Cholil Mahmud]
[Narrator by Adrian Yunan Faisal]
[Verse 1]
Saat kematian datang
Aku berbaring dalam mobil ambulan
Dengar, pembicaraan tentang pemakaman
Dan takdirku menjelang
Sirene berlarian bersahut-sahutan
Tegang, membuka jalan menuju Tuhan
Akhirnya aku usai juga
[Verse 2]
Saat berkunjung ke rumah
Menengok ke kamar ke ruang tengah
Hangat, menghirup bau masakan kesukaan
Dan tahlilan dimulai
Doa bertaburan terkadang tangis terdengar
Akupun ikut tersedu sedan
Akhirnya aku usai juga
Oh, kini aku lengkap sudah
[Chorus]
(Laa ilaha illallah) Dan kematian, keniscayaan
(Laa ilaha illallah) Di persimpangan, atau kerongkongan
(Laa ilaha illallah) Tiba-tiba datang, atau dinantikan
(Laa ilaha illallah) Dan kematian, kesempurnaan
(Laa ilaha illallah) Dan kematian hanya perpindahan
(Laa ilaha illallah) Dan kematian, awal kekekalan
(Laa ilaha illallah) Karena kematian untuk kehidupan tanpa kematian
[Part 2: Ada]
[Verse 1]
Lalu pecah tangis bayi
Seperti kata Wiji
Disebar biji-biji
Disemai menjadi api
[Verse 2]
Selamat datang di samudera
Ombak ombak menerpa
Rekah rekah dan berkahlah
Dalam dirinya, terhimpun alam raya semesta
Dalam jiwanya, berkumpul hangat surga neraka
[Verse 3]
Hingga kan datang pertanyaan
Segala apa yang dirasakan
Tentang kebahagian
Air mata bercucuran
[Verse 4]
Hingga kan datang ketakutan
Menjaga keterusterangan
Dalam lapar dan kenyang
Dalam gelap dan benderang
[Chorus]
Tentang akal dan hati
Rahasianya yang penuh teka-teki
Tentang nalar dan iman
Segala pertanyaan tak kunjung terpecahkan
Dan tentang kebenaran
Juga kejujuran
Takkan mati kekeringan
Esok kan bermekaran