[Lirik "Kuning"]
[Part 1: Keberagamaan]
[Verse 1]
Tentang nubuat mencerahkan
Berlabuh dalam keheningan
Menyapa dalam keramaian
Pada batas yang dirasakan
Resah
[Verse 2]
Manusia mengonsepsi Tuhan
Bernaung di dalam pikiran
Mencari setiap jejak-Nya
Mengulas semua kehendak-Nya
Apa wujudnya
Apa misinya
[Verse 3]
Manusia menafikan Tuhan
Melarang atas perbedaan
Persepsi dibelenggu tradisi
Jiwa yang keruhpun bersemi
Nihil maknanya
Hampa surganya
Hampa
[Chorus]
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
[Part 2: Keberagaman]
[Verse 1]
Terjerembap demi akhirat
Akalnya lenyap, hati berkarat
Hati berkarat
Hati berkarat
Hati berkarat
Hati berkarat
Cacat
Pekat
Karat
[Verse 2]
Beragam, berwarna
Lestarilah tumbuhnya
Bermacam agama
Dipancarkan cintanya
Semua bertautan
[Verse 3]
Nihilis, humanis
Dilebur harapannya
Yang hening, yang bising
Diserap hakikatnya
Semua dihisabnya
Sebab akibatnya
[Chorus]
Bila matahari sepenggal jaraknya
Padang yang luas tak ada batasnya
Berarak, beriringan
Berseru dan menyebut Dia
[Chorus]
Bila matahari sepenggal jaraknya
Padang yang luas tak ada batasnya
Berarak, beriringan
Berseru dan menyebut Dia
[Part 3: Leleng]
(Instrumental of Suku Dayak Kenyah, Samarinda)