Berkendara jarak di antara kita
Siapa yang bisa dipercaya?
Siapa yang bisa dipercaya?
Dulu gue pernah romantis
Hidup jadi pahit waktu gue terlalu manis
Kurang religius karena terlalu logis
Tapi kurang artsy karena bukan atheis
[anak Jaksel mana bisa jadi anarkis?
Nggak tau apa-apa soal konflik agraris
Cuma tau gaya hidup ala hedonis
Sana aja lo party bareng para borjuis]
Gue ga suka perang, tapi bawaan ngelawan
Hampir nggak punya kawan, dijauhin yang kanan
Dimusuhin yang kiri, susah berdiri
Belom mandiri, tapi harus bisa jalan sendiri
Di antara propaganda era masa kini, semua beropini demi punya opini
Terbuka tapi tanggung kayak rok mini, tapi nggak boleh telanjang disini
Di dunia maya makin banyak komen maka anda makin kaya
Atas nama konten semuanya ganti gaya, jadi trendsetter basian
Mati-matian cari-cari perhatian, berharap dapat pujian atau belas kasihan
Bahkan meminta cacian, meminta makian, bacot nggak karuan, internet adalah pеrang sindrom alpha male lawan feminis kagetan
Tapi nggak ada yang tau kawan atau lawan, hidup jadi kaku, nasib masih rawan
Yang salah jadi pahlawan, yang bеnar pasti ditawan
Simpan dalam hati jangan sampai ketahuan
Siapa yang bisa dipercaya?
Siapa yang bisa dipercaya?
Siapa nggak capek, digerus rutinitas campurin ke alkohol
Biar ambisi mengendap jauh di dasar botol, tolol
Tiap ada yang berhasil pasti ada yang nyinyir
Tiap ada yang berantem ada yang tambah tajir
Para konservatif lawan sjw, tapi dua-duanya sama sama kere
Siapa yang untung? Google, Facebook, Twitter
Apalah kita cuma inlander yang masih kerepotan
Masih sibuk pegang madu di tangan kanan, racun di tangan kiri
Diabetes atau sesak nafas yang jelas kita nanti matinya sendiri
Berkendara jarak di antara kita
Siapa yang bisa diperdaya?
Siapa yang tidak diperdaya?
Nihil tak berlabuh harapan