Joe Million
Refleksi elegi
Verse (thirtyniners)
Cek one remote di tekan diarahkan televisi
Dibuatnya ketakutan karena ini serupa benci
Geledah gema tawa yang dibayar oleh televisi
Semua banyak omong kosong berbelit fiksasi
Dicabik oleh sinetron - sinetron teramat basi
Apakah kau masih percaya program realiti ?
Menyodorkan kebodohan berimbasnya turbulensi
Masihkah kau mau di bodohi ? Atau berimaji !
Kemiskinan dipelihara negara dijual pada penguasa
Sutradara dari dalam neraka hanya penggembira belaka
Kacung media yang menebar polusi suara
Mengacung pada saat bertanya apakah kau iba ?
Kami manusia bukan komoditi pada televisi
Merekayasa opini menjual simpati hianati nurani
Ini demokrasi atau monarki kolerasi transparansi telah mati
Dibunuh persentasi komisi janji
Dari lidah yang basahi harga diri
Verse (Joe million)
Siarkan kesialan dan siapkan pundi pundi
Ganti air mata jalan hidup mu ku undi
Seharga nasib malang kantong yg duduki kursi
Menang atau kalah persentase tak terusik
Namun siapa ku sehingga ku, harus mengurusi
Ku tak pernah mau pusing slain mabuk sampai buncit
Beradu macam argumen penonton paling suci
Realita ku selalu tak terganggu televisi
Itu kata hati sebelum, hutang ku menghimpit
Daftar diri kukebiri harga diri hargai ku!
Sebanding dengan tangis yang ku pompa sampai habis
Alasan ku beralih selama aliran tak lari
Ibamu menjadi hal terindah yang ku cari
Tiba mu berbalik dari sedih yang ku beri
Hilang semua janji ganti hati yang tak lagi
Kenal makna gila akal hilang jalanilah
Chorus :
Angkat hancurkan
Melekat ledakan
Sertai pukulan
Kedalam pikiran 2x
Verse (thirtyniners)
Lempar nada dari metronom 93
Ketukan boombap efiel mengudara
Kini Menyeruak kedalam kecil telinga
Hingga sadar otakmu telah di cuci daya
Melamun diantara sahut sorai tertawa
Yang kalian amini tepat didepannya
Kebohongan mereka buat , memakan iba
Selamat hari ini kartunmu telah usai di bajak realita
Kaum reformis tak pernah pesimis
Teoritis dan aktivis meski tak sejalan karena metafisis
Atau teologis tetap optimis menumis politis yang pragmatis
Senada hidup manis namun memakai cara miris
Dari ujung pagi selepas lahap sarap
Mari mari mari ftv mu telah datang merayap
Melahap terus bertahap melalap apa yang bibir itu ucap
Hingga tak sadar kau telah kalap