[Verse 1]
Apa kau lelah? Kau terlihat lelah
Matamu berubah jadi abu-abu, kau memohonku untuk diam
Kau bilang aku tak dapat membaca pikiranmu
Tapi aku merasa bisa saja
Kau merasa sangat disalahpahami
Seperti kucing hitam di lingkunganmu

[Chorus]
Nasib sial, lelakiku, waktumu telah usai
Aku duluan putuskan, aku sudah muak
Menunggu kau berbohong dan selingkuh
Sama seperti yang kau lakukan pada aktris sebelumku
Oops, ia bahkan tidak tahu
Kau takkan dirindukan, aku senang melihatmu pergi

[Post-Chorus]
Nasib sial, nasib sial

[Verse 2]
Mumpung sedang membongkar rahasia
Apa bahkan ibumu tahu hal itu?
Kau membuatku kehilangan semangat, kau menghapus keberadaanku
Hanya demi memuaskan egomu yang rapuh
Ketika kau berteriak ke televisi
Memaki tim lawan pada pertandingan sepak bola
Kau bilang aku takkan pernah mengerti
Hal-hal yang membuat seorang pria menjadi pria
[Chorus]
Nasib sial, lelakiku, waktumu telah usai
Aku duluan putuskan, aku sudah muak
Menunggu kau berbohong dan selingkuh
Sama seperti yang kau lakukan pada aktris sebelumku
Oops, ia bahkan tidak tahu
Kau takkan dirindukan, aku senang melihatmu pergi

[Bridge]
Aku harus mengucapkan selamat padamu
Karena hampir berhasil meyakinkanku
Bahwa aku tidak sepintar yang terlihat
Bahwa aku hanyalah seseorang yang banyak bicara
Aksen dan musikku itu bodoh
Tato-tatomu juga tak lebih baik, sayang
Bukti bahwa kau menyedihkan sekali
Faktanya itu hanya sial saja, nasib sial
Sial, nasib sial
Sial, nasib sial

[Chorus]
Nasib sial, lelakiku, waktumu telah usai
Aku duluan putuskan, aku sudah muak
Menunggu kau berbohong dan selingkuh
Sama seperti yang kau lakukan pada aktris sebelumku
Oops, ia bahkan tidak tahu
Kau takkan dirindukan, aku senang melihatmu pergi