Laze
Titik Terendah/Titik Tertinggi
Lirik "Titik Terendah/Titik Tertinggi"
[Verse 1]
Kau tahu titik rendahku
Kau tahu titik lemahku
Kau tahu di luar ku liar tapi anak baik di rumahmu
Apa kau rasa berkaca
Melihat dirimu yang remaja?
Kakek bilang kau yang paling sopan tapi di jalanan jadi Ali Topan
Jarang kita bisa berbicara
Mungkin sudut pandang kita lain arah
Tapi kupelajari semua cara-cara tuk jadi laki-laki yang sebenarnya
[Pre-Chorus]
Keras kepala dan kau juga
Saat muda berulah dan kau juga
Terlalu banyak kesamaan denganmu
Bimbing aku belajar dari kesalahanmu
[Chorus]
Ku masih harus berjuang
'Tuk capai semua tujuan
Kuharap kau relakan cita-cita masa kecilku
Kuharap kau biarkan aku menemukan diriku
[Verse 2]
Kau tahu titik rendahku
Kau tahu titik lemahku
Kau tahu di luar ku liar, kau familiar dengan tingkahku
Biar aku bertualang
Tidak pulang satu malam
Aku bilang ku di jalan
(Masih pesta, ku di dalam)
Kau tahu bila ku pura-pura
Bila ku bersedih saat senda gurau
Simpan kisah bila ku gelisah lalu kau dapati ku sedang terisak
[Pre-Chorus]
Yang kusuguhkan ke dunia
Kadang bukan ku yang sesungguhnya
Mungkin orang lain tak bisa maklumi
Tapi kau yang lahirkan diriku ke bumi
[Chorus]
Ku masih harus bеrjuang
'Tuk capai semua tujuan
Kuharap kau relakan cita-cita masa kecilku
Kuharap kau biarkan aku mеnemukan diriku
[Bridge]
Namamu, pesanmu, doamu
Namamu, pesanmu, doamu
Namamu, pesanmu, doamu
Namamu, pesanmu, doamu
[Interlude]
Semua lebih berat saat menanjak
Laze
Dari titik terendah ke titik tertinggi
Dari titik terendah ke titik tertinggi
Dari titik terendah ke titik tertinggi
Dari titik terendah ke titik tertinggi
[Verse 3]
Ibu di ujung telfon, anaknya di ujung tanduk
Banyak pertanyaan datang menyeruduk
"Kapan kamu lulus? Kapan kamu wisuda?
Juli atau Agustus? Tetangga kita sudah"
Jangan dibanding-banding, ini bukan tanding-tanding
Aku numero uno, nama depan bukan Sandi
Ibu bertanya "Mau jadi apa nanti?"
Karena suka menggambar, melukis bagai Affandi
Masuk jurusan Seni aku mulai jarang mandi
Tapi nama aku harum karena lirik aku wangi
Dari bar ke bar cara hidup mulai barbar
Jarang berkabar, rambut seperti Achmad Albar
Kini punya gelar s'perti tikar di pantai
Cari kerja di mana, aku sempat berandai
Buat album, cari panggung, mungkin itu caraku
Tak jadi lamar kerja, aku lamar pacarku