Puing 2
Perang, perang lagi
Semakin menjadi
Berita ini hari
Berita jerit pengungsi
Lidah anjing kerempeng
Berdecak keras beringas
Melihat tulang-belulang
Serdadu boneka yang malang
Tuan, tolonglah tuan
Perang dihentikan
Lihatlah di tanah yang basah
Air mata bercampur darah
Bosankah telinga tuan
Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan
Mencium amis jantung korban
Jejak kaki para pengungsi
Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi
Bercerita pada penguasa
Bercerita pada pеnguasa
Tentang ternaknya yang mati
Tentang tеmannya yang mati
Tentang adiknya yang mati
Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati
Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati
Tentang pacarnya yang mati
Tentang istrinya yang mati
Tentang harapannya yang mati
Perang, perang lagi
Mungkinkah berhenti
Bila setiap negara
Berlomba dekap senjata
Dengan nafsu yang makin menggila
Nuklir pun tercipta
Tampaknya sang jenderal bangga
Di mimbar dia berkata:
Untuk perdamaian
Demi perdamaian
Guna perdamaian
Dalih perdamaian
Untuk perdamaian (bohong)
Demi perdamaian (aaargh)
Dalih perdamaian (gombal)
Mana mungkin
Bisa terwujudkan
Semua hanya alasan
Semua hanya bohong besar
Perangnya, perang, Pak